Sabtu, 22 Agustus 2009

Pelayanan Konseling Dan Testing HIV/AIDS Di KLINIK VCT

PELAYANAN KONSELING DAN TESTING HIV/AIDS
DI KLINIK VCT SAHABAT RSUD dr. RUBINI MEMPAWAH
Oleh : dr. Muhammad Wahyu Utomo


I. PENDAHULUAN
Melihat tingginya prevalen masalah HIV/AIDS saat ini bukan hanya masalah kesehatan dari penyakit menular semata, tetapi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sangat luas. Oleh karena itu penangannan tidak hanya dari segi medis tetapi juga dari psikososial dengan berdasarkan pendekatan kesehatan masyarakat melalui upaya pencegahan primer, sekunder dan tertier. Salah satu upaya tersebut adalah deteksi dini untuk mengetahui status seseorang sudah terinfeksi HIV atau belum melalui konseling dan testing HIV/AIDS suka rela, bukan dipaksa atau diwajibkan. Mengetahui status HIV lebih dini memungkinkan pemanfaatan layanan- layanan terkait dengan pencegahan, perawatan,dukungan dan pengobatan lainnya.

Perubahan prilaku seseorang dari berisiko menjadi kurang berisiko terhadap kemungkinan tertular HIV memerlukan bantuan perubahan emosional dan pengetahuan dalam suatu proses yang mendorong nurani dan logika. Proses mendorong ini sangat unik dan membutuhkan pendekatan individu. Konseling merupakan salah satu pendekatan yang perlu dikembangkan untuk mengelola kejiwaan dan proses menggunakan pikiran secara mandiri.

Layanan konseling dan testing HIV/AIDS sukarela dapat dilakukan di sarana kesehatan dan sarana kesehatan lainnya, yang dapat diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.


II. Tujuan
Tujuan utama adalah mencegah penyebaran dan menurunkan angka kesakitan HIV/AIDS melalui meningkatkan pelayanan konseling dan testing HIV/AIDS sukarela dan memberikan pengobatan dan perlindungan bagi klien.


III. KONSELING DAN TESTING HIV/AIDS SUKARELA (VCT)
Definisi Konseling dalam VCT
Konseling dalam VCT adalah kegiatan konseling yang menyediakan dukungan psikologis,informasi dan pengetahuan HIV/AIDS, mencegah penularan HIV, mempromosikan perubahan prilaku yang bertanggungjawab, pengobatan ARV dan memberikan pemecahan berbagai masalah terkait dengan HIV/AIDS

Peran Konseling dan Testing Sukarela (VCT)
Konseling dan Testing Sukarela yang dikenal sebagai Voluntary Counselling and Testing (VCT) merupakan salah satu strategi kesehatan masyarakat dan sebagai pintu masuk ke seluruh layanan kesehatan HIV/AIDS berkelanjutan.

Layanan VCT dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan klien pada saat klien mencari pertolongan medik dan testing yaitu dengan memberikan layanan dini dan memadai baik kepada mereka dengan HIV positif maupun negatif. Layanan ini termasuk konseling, dukungan, akses untuk terapi suportif, terapi infeksi oportunistik,dan obat anti retro vital (ARV).
VCT harus dikerjakan secara profesional dan konsisten untuk memperoleh intervensi efektif dimana memungkinkan klien dengan bantuan konselor terlatih, menggali dan memahami diri akan resiko terinfeksi HIV, mendapatkan informasi HIV/AIDS, mempelajari status dirinya dan mengerti tanggungjawab untuk menurunkan prilaku berisiko dan mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain guna mempertahankan dan meningkatkan prilaku sehat.
Testing HIV dilakukan secara sukarela tanpa paksaan dan tekanan, segera setelah klien memahami berbagai keuntungan, konsekuensi dan resiko.

Prinsip Pelayanan Konseling dan Testing HIV/AIDS Sukarela (VCT)
1. Sukarela dalam melaksaanakan testing HIV
Pemeriksaan HIV hanya dilaksanakan atas dasar kerelaan klien tanpa paksaan dan tampa tekanan. Keputusan untuk dilakukan pemeriksaan terletak ditangan klien. Testing dalam VCT bersifat sukarela sehingga tidak direkomendasikan untuk testing wajib pada pasangan yang akan menikah, pekerja seksual, IDU, rekrutmen pegawai / tenaga kerja Indonesia dan asuransi kesehatan.

2. Saling mempercayai dan terjaminnya konfidensialitas.
Layanan harus bersifat profesional, menghargai hak dan martabat semua klien. Semua informasi yang disampaikan klien harus dijaga kerahasiaannya oleh konselor dan petugas kesehatan, tidak diperkenankan didiskusikan diluar konteks kunjungan klien. Semua informasi tertulis harus disimpan dalam tempat yang tidak dapat dijangkau oleh mereka yang tidak berhak. Untuk penanganan kasus klien selanjutnya dengan seijin klien maka informasi kasus dari diri klien dapat diketahui.

3. Mempertahankan hubungan relasi konselor – klien yang efektif
Konselor mendukung klien untuk kembali mengambil hasil testing dan mengikuti pertemuan konseling pasca testing untuk mengurangi prilaku beresiko. Dalam VCT dibicarakan juga respon dan perasaan klien dalam menerima hasil testing dan tahapan penerimaan hasil testing positif.

4. Testing merupakan salah satu komponen dari VCT
WHO dan Departemen Kesehatan RI telah memberikan pedoman yang dapat digunakan untuk melakukan testing HIV. Penerimaan hasil testing senantiasa diikuti oleh konseling pasca testing oleh konselor yang sama atau konselor lain yang disetujui oleh klien.

Model Pelayanan Konselig dan Testing HIV/AIDS Sukarela (VCT)
Pelayanan VCT dapat dikembangkan diberbagai layanan terkait yang dibutuhkan, misalnya klinik Infeksi Menular Seksual (IMS), klinik Tuberkulosa (TB), Klinik Tumbuh Kembang Anak dan sebagainya. Lokasi layanan VCT hendaknya perlu petunjuk atau tanda yang jelas hingga mudah diakses dan mudah diketahui oleh klien VCT. Namun klinik cukup mudah dimengerti sesuai dengan etika dan budaya setempat dimana pemberian nama tidak mengundang stigma dan deskriminasi.

Layanan VCT dapat diimplementasikan dalam berbagai setting dan sangat bergantung pada kondisi dan situasi daerah setempat, kebutuhan masyarakat dan profil klien seperti individu atau pasangan, perempuan atau laki-laki, dewasa atau anak muda.

Model layanan VCT terdiri atas:
Mobile VCT ( Penjangkauan dan Keliling)
Layanan konseling dan testing HIV/AIDS Sukarela model penjangkauan dan keliling( mobile VCT ) dapat dilaksanakan oleh LSM atau layanan kesehatan yang langsung mengunjungi sasaran kelompok masyarakat yang memiliki prilaku berisiko atau berisiko tertular HIV/AIDS diwilayah tertentu. Layanan ini diawali dengan survey atau penelitian atas kelompok masyarakat diwilayah tersebut dan survey tentang layanan kesehatan dan layanan dukungan lainnya didaerah setempat.

Statis VCT (Klinik VCT tetap)
Pusat konseling dan testing HIV/AIDS Sukarela terintegrasi dalam sarana kesehatan dan sarana lainnya,artinya bertempat dan menjadi bagian dari layanan kesehatan yang telah ada. Sarana kesehatan dan sarana kesehatan lainnya harus memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan konseling dan testing HIV/AIDS, layanan pencegahan, perawatan,dukungan dan pengobatan terkait dengan HIV/AIDS.

IV. PENUTUP
Demikianlah secara singkat fungsi klinik VCT di tengah masyarakat untuk menanggulangi masalah HIV/AIDS. Sehingga masyarakat dapat secara mudah mengakses agar dapat mencegah diri dari penularan infeksi HIV/AIDS dan penularan pada orang lain. Bila anda merasa beresiko tertular HIV/AIDS silahkan mendatangi Klinik VCT atau hanya untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan penyakit tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar